LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR – DASAR ILMU TANAH
ACARA VII

‘’ Struktur Tanah ‘’

Dosen Pengampu : Ir. Inkorena G.S. Sukartono M, Agr




Disusun oleh :

Nama              : Siti Fatimah Azzahra
Npm                : 183112500150015
Kelas               : A
Kelompok      : 2




PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019






I.                   PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di bumi. selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk hidup yang ada di darat. Struktur tanah adalah susunan butir-butir primer tanah dan agregat – agregat primer tanah secara alami menjadi bentuk tertentu yag dibatasi oeh bidang-bidang yang disebut agregat. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel – partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat hasil prose pedogenesis. Struktur tanah berhubunga dengan cara dimana partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama.
Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsung. Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat. Jumlah dan panjang akar pada tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah remah umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah berstruktur berat. Hal ini disebabkan perkembangan akar pada tanah berstruktur ringan/remah lebih cepat per satuan waktu dibandingkan akar tanaman pada tanah kompak, sebagai akibat mudahnya intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang memang tersedia banyak pada tanah remah.
B.     Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk memahami struktur tanah dan mengetahui cara membedakan mantap tidaknya struktur tanah.




II.                TINJAUAN PUSTAKA


Struktur adalah susunan butir tanah secara alami menjadi agregat dengan struktur bentuk tertentu dan dibatasi oleh bidang – bidang. Struktur meliputi bentuk dan susunan agregat (tipe struktur), ukuran agregat (kelas struktur) dan kemantapan agregat (taraf perkembangannya).
Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran partikel – partikel tanah seperti pasir, debu dan liat yang membentuk agregat satu dengan yang lainnya yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami disebut ped. Struktur yang dapat memodifikasi pengaruh tekstur tanah dalam hubungannya dengan kelembaban porositas, tersedia unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pengaruh permukaan air (Madjid, 2007). Tanah yang terbentuk didaerah dengan curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur tanah atau granular dilapisan atas (top soil) yaitu horizon A dan struktur gumpal di horizon B atau tanah lapisan bawah (sub soil). Struktur dapat berkembang dari butiran – butiran tunggal ataupun kondisi massive. Dalam rangka menghasilkan agregat – agregat dimana harus terdapat beberapa mekanisme dalam partikel – partikel tanah mengelompok bersama menjadi doster.
Struktur tanah dapat memodifikasi pengaruh tekstur dalam hubungannya dalam kelembaban, porositas, tersedianya unsur hara, kegiatan jasad hidup dan perubahan akar. Struktur lapisan dipengaruhi oleh praktis dan dimana aerasi dan draenase membatasi pertumbuhan tanaman. System pertanaman yang mampu menjaga kemantapan agregat tanah akan memberikan hasil yang tinggi bagi produksi pertanian.
Struktur tanah sangat berpengaruh dalam bidang pertanian. Tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman menjadi penentu seberapa hasil panen yang akan didapat. Jika strukturnya terlalu mantap maka akar akan sulit menembusnya, sebaliknya jika kemantapan strukturnya terlalu lemah maka ketersediaan unsur hara dan air akan sedikit karena tanah tidak dapat mengikat unsur hara dan air dengan kuat, oleh karena itu dibutuhkan struktur tanah yang seimbang (Kurnia, 2006).




III.             METODOLOGI PRAKTIKUM


A.    Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah contoh tanah dan buku panduan tanah.

B.     Cara Kerja

Berikut adalah cara kerja yang digunakan, diantaranya :
1.      Diambil gumpalan tanah (sedapat mungkin dalam keadaan lembab) sebesar 10 cm3.
2.      Kemudian dipecah dengan cara menekan dengan jari.
3.      Pecahan gumpalan tersebut merupakan agregat atau gabungan agregat. Dari agregat ditentukan bentuk, ukuran dan kemantapannya.


IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Hasil Praktikum

No
Gambar
Keterangan
1



Struktur Keping

2



Struktur Sudut dan Gumpal
3



Struktur Prisma dan Tiang

B.     Pembahasan

Struktur adalah susunan butir tanah secara alami menjadi agregat dengan struktur bentuk tertentu dan dibatasi oleh bidang – bidang. Struktur meliputi bentuk dan susunan agregat (tipe struktur), ukuran agregat (kelas struktur) dan kemantapan agregat (taraf perkembangannya).
Struktur tanah adalah susunan butir-butir primer tanah dan agregat – agregat primer tanah secara alami menjadi bentuk tertentu yang dibatasi oleh bidang-bidang yang disebut agregat. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel – partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat hasil prose pedogenesis. Struktur tanah berhubunga dengan cara dimana partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama.
Faktor yang mempengaruhi struktur tanah adalah lempung / ion tertukar, perekat – perekat organik, tanaman / sisa tanaman, senyawa organik, mikrobia, binatang, dan udara.
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa gambar 1 adalah struktur tanah keeping, gambar 2 adalah struktur tanah sudut dan gumpal, dan gambar 3 adalah struktur prisma dan tiang.


V.                 KESIMPULAN DAN SARAN


A.    Kesimpulan

Struktur tanah adalah susunan butir-butir primer tanah dan agregat – agregat primer tanah secara alami menjadi bentuk tertentu yang dibatasi oleh bidang-bidang yang disebut agregat. Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa gambar 1 adalah struktur tanah keeping, gambar 2 adalah struktur tanah sudut dan gumpal, dan gambar 3 adalah struktur prisma dan tiang.

B.     Saran

Pada saat praktikum ilmu tanah sebaiknya saat mengambil tanah harus yang sesuai, supaya mahasiswa dapat menentukan struktur tanahnya. Dan mahasiswa sebaiknya harus lebih aktif pada saat praktikum berlangsung.


DAFTAR PUSTAKA

Sukartono, Inkorena G.S. 2019. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: universitas nasional
Mutia. 2015. Laporan struktur tanah ( diakses oleh https://mutiayenny.blogspot.com/2013/09/laporan-praktikum-struktur-tanah.html pada hari srabu, 11 Desember 2019 pukul 22.00 WIB )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Reaksi ( pH ) Tanah

Laporan Praktikum Acara X Peptisasai dan Flokulasi

Foto Praktikum Ilmu Tanah di Jonggol