Laporan Praktikum Reaksi ( pH ) Tanah
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR – DASAR ILMU
TANAH
ACARA IX
‘’ Reaksi ( pH ) Tanah ‘’
Dosen Pengampu : Ir. Inkorena G.S. Sukartono M, Agr
Disusun oleh :
Nama : Siti Fatimah
Azzahra
Npm :
183112500150015
Kelas : A
Kelompok : 2
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemasaman tanah adalah sifat tanah yang perlu
diketahui, sebab menunjukkan adanya hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara
dan juga hubungna antara pH dengan sifat-sifat tanah. Terdapatnya beberapa
hubungan komponen dalam tanah mempengaruhi konsentrasi H+ dalam tanah,
dimana keadaannya dipersulit oleh bahan-bahan tanah yang lain.
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau
alkalinitas tanah yang yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan
banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H ⁺) didalam tanah. Makin
tinggi kadar ion H ⁺ didalam tanah, semakin masam tanah
tersebut. Didalam tanh selain H ⁺ dan ion-ion lain ditemukan pula ionOH ⁻ yang
jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H ⁺. Pada
tanah-tanah yang masam jumlah jumlah ion H ⁺ lebih
tinggi dari pada OH ⁻, sedang pada tanah yang alkalis kandungan
OH ⁻ lebih banyak dari pada H ⁺. Bila kandungan H ⁺ sama
dengan OH ⁻ maka tanah bereaksi netral yaitu
mempunyai pH = 7.
Salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi optimal dari tanaman adalah pH tanah.
Reaksi tanah yang dinyatakan dengan pH menunjukkan sifat kemasaman atau
konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam tanah. pH yang dibutuhkan
oleh tanaman adalah pH yang sesuai dengan keadaan anatomi dan fisiologis
daripada tanaman tersebut, oleh sebab itu pH perlu diubah agar sesuai kebutuhan
tanaman. Namun usaha ini tidak mudah sebab ada penghambat yang disebut Buffer
(sanggahan), yang merupakan suatu sifat umum dari campuran asam-basa dan
garamnya.
pH tanah sangat penting bagi tanaman dalam
menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman, hal ini
menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun yang dapat mempengaruhi
aktivitas organisme. Tanah-tanah masam umumnya dijumpai pada daerah beriklim
basah. Dalam tanah tersebut konsentrasi ion H+ melebihi konsentrasi
ion OH-. Tanah ini mengandung Al, Fe, dan Mn terlarut dalam jumlah
besar. Akibatnya, reaksi basa dengan tanahnya hanya mengandung sedikit Al, Fe,
dan Mn yang terlarut.
B.
Tujuan
Tujuan dari praktikum Reaksi Tanah ini, yaitu untuk
mengetahui tingkat pH yang terkandung dalam tiap lapisan tanah serta mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi Reaksi Tanah (pH).
Reaksi tanah adalah salah satu sifat kimia tanah
yang melingkupi berbagai unsur-unsur dan senyawa-senyawa kimia yang lengkap.
Reaksi tanah menunjukkan tentang status atau keadaan kimia yang terkandung di
dalam tanah dan merupakan faktor yang mempengaruhi proses-proses biologis pada
pertumbuhan tanaman. Bila keadaan kimia tanah dalam proses biologis yang
terganggu maka biasanya ditunjukkan dengan reaksi atau pH yang ekstrim.
Sumber kemasaman tanah dalam kandungan bahan-bahan
organik dan anorganik. Ionisasi asam menghasilkan ion H+yang bebas
dalam larutan tanah. Sumber lain dari kemasaman tanah adalah H+dan
Al3+ yang dapat ditukar dengan koloid tanah. Kemampuan suatu tanah
dalam mempertahankan pH dari perubahan karena terjadinya penambahan Alkalisatau
masam biasa dinamakan sebagai daya sanggah pada tanah.
Kemasaman suatu tanah ditentukan oleh dinamika ion
H+ yang terdapat di dalam tanah dan berada pada kesetimbangan dengan ion H+yang terjerap.
Kemasaman tanah merupakan suatu sifat yang penting sebab terdapat hubungan
antara pH dengan ketersediaan unsur hara dan juga terdapatnya hubungan
antara pH tanah dengan proses
pertumbuhan.
PH Tanah adalah reaksi tanah dapat berada pada keadaan masam,
netral atau alkalis (basa). Hal ini tergantung pada jumlah ion H+ atau OH- yang
berada dalam larutan tanah. Bila ditemukan ion H+ lebih banyak daripada ion OH-
,maka tanah akan bereaksi masam; bila ion H+ terdapat dalam jumlah yang sama
dengan ion OH- reaksinya akan netral ; tetapi bila ion OH= lebih banyak
daripada ion H+ maka reaksinya akan menjadi alkalis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah unsur-unsur
yang terkandung dalam tanah, konsentrasi ion dan ion mineral tanah,
air hujan dan bahan induk, bahwa bahan induk tanah mempunyai pH yang bervariasi
sesuai dengan mineral penyusunnya dan asam nitrit yang secara alami merupakan
komponen renik dari air hujan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pH tanah,
selain itu bahan organik dan tekstur. Bahan organik mempengaruhi besar kecilnya
daya serap tanah akan air. Semakin banyak air dalam tanah maka semakin banyak
reaksi pelepasan ion H+ sehingga tanah menjadi masam. Tekstur tanah liat
mempunyai koloid tanah yang dapat yang dapat melakukan kapasitas tukar kation
yang tinggi. tanah yang banyak mengandung kation dapat berdisiosiasi
menimbulkan reaksi masam.¬_Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kemasaman
tanah, yaitu kejenuhan basa, sifat misel, bahan organik tanah, bahan induk
tanah, vegetasi, pertumbuhan tanaman, dan curah hujan.
Faktor-faktor lain yang kadangkala mempengaruhi pH tanah
terutama didaerah industri, antara lain adalah sulfur yang merupakan hasil
sampingan dari industri gas, yang jika bereaksi dengan air akan menghasilkan
asam sulfur, dan asam nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari
air hujan. Hujan asam juga terjadi sebagai akibat meningkatnya penggunaan dan
pembakaran fosil-fosil padat yang menimbulkan gas-gas sulfur dan nitrogen, yang
kemudian bereaksi dengan air hujan.
Pentingnya pH tanah adalah menentukan mudah tidaknya
unsur-unsur hara diserap tanaman, menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur
beracun, dan mempengaruhi perkembangan mikro organisme. Tanah yang terlalu
masam dapat dinaikkan pH-nya dengan menambahkan zat kapur ke dalam tanah,
sedang tanah yang terlalu alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan penambahan
belerang.
A. Alat dan
Bahan
Bahan yang diperlukan untuk praktikum acara ini adalah
tanah, air destilata, KCL. Alat yang digunakan adalah pH meter, gelas ukur,
shaker.
B.
Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum ini, sebagai
berikut :
1.
Ditimbang 10 gram tanah, masukan ke dalam botol dan tambahkan
10 ml air destilata.
2. Dikocok selama 30 menit
kemudian diamkan sebentar.
3. Diukur pH dengan pH meter.
4. Selanjutnya dengan metode
yang sama, pergunakan perbandingan 25 ml air destilata, 50 ml air destilata dan
10 ml KCl.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
|
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
|
1
|
|
Gelas ukur 1 = Tanah + larutan
KCL dengan perbandingan 1:3
Gelas ukur 2 = Tanah + aquades
dengan perbandingan 1:3
Gelas ukur 3 = Tanah +
aquades dengan perbandingan 1:5
|
|
2
|
|
Hasil uji tanah + larutan KCL 1:3 menggunakan pH meter
|
|
3
|
|
Hasil uji tanah + aquades 1:3 menggunakan pH meter
|
|
4
|
|
Hasil uji tanah + aqudes 1:5 menggunakan pH meter
|
Perbandingan pH tanah
|
Sampel Tanah
|
Aquadestilata
1:5
|
Aquadestilata
1: 3
|
KCL 1: 3
|
|
Citeko
|
6,05
|
8,20
|
6,15
|
|
Lereng
Atas
|
7,05
|
7,00
|
6,05
|
|
Lereng Bawah
|
8,00
|
7,30
|
5,90
|
B. Pembahasan
Reaksi tanah adalah salah satu sifat kimia
tanah yang melingkupi berbagai unsur-unsur dan senyawa-senyawa kimia yang
lengkap. Reaksi tanah menunjukkan tentang status atau keadaan kimia yang
terkandung di dalam tanah dan merupakan faktor yang mempengaruhi proses-proses
biologis pada pertumbuhan tanaman. Bila keadaan kimia tanah dalam proses
biologis yang terganggu maka biasanya ditunjukkan dengan reaksi atau pH yang
ekstrim.
Berdasarkan
hasil pengamatan, ketiga sampel diatas bersifat asam dan basa. Hal ini
ditunjukkan dengan pH sampel tanah citeko dengan larutan aquadestilata 1:5 pH
nya 6,05 , larutan aquadestilata 1:3 pH nya 8,20 , dan larutan KCL 1:3 pH nya
6,15 . pH sampel tanah lereng atas
dengan larutan aquadestilata 1:5 pH nya 7,05, larutan aquadestilata 1:3
pH nya 7,00 , dan larutan KCL 1:3 pH nya 6,05. pH sampel tanah lereng bawah
dengan larutan aquadestilata 1:5 pH nya 8,00 , larutan aquadestilata 1:3 pH nya
7,30 , dan larutan KCL 1:3 pH nya 5,90 .
Tanah
bereaksi masam (pH rendah) adalah tanah kekuranagan Kalsium (CaO) dan Magnesium
(MgO) yang disebabkan oleh curah hujan tinggi, pupuk pembentuk asam, drainase
yang kurang baik, adanya unsur-unsur yang berlebihan (Al, Fe, dan Cu), dan
proses dekomposisi bahan organik.
Tanah basa merupakan tanah yang mempunyai ph tanah
tinggi atau banyak mengandung ion OH - atau yang mempunyai derajat kemasaman
rendah. Di daerah tropika basah, tanah yang mempunyai ph tinggi dirajai oleh
tanah-tanah bergaram seperti tanah salin, tanah sodik dan tanah alkalin. Dalam
klasifikasi USDA, yang merupakan tanah basa adalah Mollisol, Vertisol,
Aridisol, dan beberapa tanah Marin.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pH tanah adalah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah,
konsentrasi ion dan ion mineral tanah, air hujan dan bahan induk,
bahwa bahan induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai dengan mineral
penyusunnya dan asam nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari air
hujan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pH tanah, selain itu bahan
organik dan tekstur. Bahan organik mempengaruhi besar kecilnya daya serap tanah
akan air. Semakin banyak air dalam tanah maka semakin banyak reaksi pelepasan
ion H+ sehingga tanah menjadi masam.
V. KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Reaksi tanah
adalah salah satu sifat kimia tanah yang melingkupi berbagai unsur-unsur dan
senyawa-senyawa kimia yang lengkap. Reaksi tanah
menunjukkan tentang status atau keadaan kimia yang terkandung di dalam tanah
dan merupakan faktor yang mempengaruhi proses-proses biologis pada pertumbuhan
tanaman.
Berdasarkan
hasil pengamatan, ketiga sampel diatas bersifat asam dan basa. Hal ini
ditunjukkan dengan pH sampel tanah citeko dengan larutan aquadestilata 1:5 pH
nya 6,05 , larutan aquadestilata 1:3 pH nya 8,20 , dan larutan KCL 1:3 pH nya
6,15 . pH sampel tanah lereng atas
dengan larutan aquadestilata 1:5 pH nya 7,05, larutan aquadestilata 1:3
pH nya 7,00 , dan larutan KCL 1:3 pH nya 6,05. pH sampel tanah lereng bawah
dengan larutan aquadestilata 1:5 pH nya 8,00 , larutan aquadestilata 1:3 pH nya
7,30 , dan larutan KCL 1:3 pH nya 5,90.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pH tanah adalah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah,
konsentrasi ion dan ion mineral tanah, air hujan dan bahan induk,
bahwa bahan induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai dengan mineral
penyusunnya dan asam nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari air
hujan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pH tanah, selain itu bahan
organik dan tekstur.
B.
Saran
Sebaiknya pada saat praktikum
mahasiswa harus lebih teliti pada saat menentukan ph tanah agar tidak dapat kesalahan
saat menentukan nilai pada pH tanah dan mahasiswa harus lebih aktif pada saat
praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukartono, Inkorena G.S. 2019. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Jakarta: universitas nasional
Pandy, Fadhli. 2014. Dasar – dasar ilmu tanah ph
tanah. Makassar : Universitas
Hasanuddin
( diakses pada https://fadhlipandy.blogspot.com/2015/02/laporan-dasar-dasar-ilmu-tanah-ph-tanah.html
pada rabu, 1 januari 2020 pukul 21.00 WIB )
Manda, jerlianti. 2016. Reaksi tanah. Kendari : Universitas Halu Oleo ( diakses pada https://jerliantimanda.blogspot.com/2016/06/laporan-ddit-reaksi-tanah-ph.html
pada rabu, 1 januari 2020 pukul 17.00 WIB )





Komentar
Posting Komentar