Laporan Praktikum Acara X Peptisasai dan Flokulasi
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR – DASAR ILMU
TANAH
ACARA X
‘’ Peptisasi dan Flokulasi ‘’
Dosen Pengampu : Ir. Inkorena G.S. Sukartono M, Agr
Disusun oleh :
Nama : Siti Fatimah
Azzahra
Npm :
183112500150015
Kelas : A
Kelompok : 2
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada proses pembentukan
struktur tanah, gaya yang menyatukan butir – butir primer menjadi agregat
adalah :
1.
Gaya intermolekuler (gaya London van der Waals dan
Ikatan H).
2.
Gaya kapiler yang timbul oleh adanya meniscus.
3.
Gaya kimia
termasuk pengaruh kation yang terjerat.
Gaya intermolekuler adalah
yang terpenting dalam pembentukkan struktur mikro. Zarah harus berdekatan satu
sama lain, baru gaya intermolekuler bekerja. Untuk dapat berdekatan zarah
tersebut harus terflokulasi atau terkoagulasi terlebih dahulu.
Jika zarah primer atau koloid dalam satu
larutan mengelompok atau bersatu tetapi mudah didispersikan kembali disebut
flokulasi. Pada peristiwa koagulasi zarah koloid ditentukan oleh ukuran dan
muatan zarah tersebut. Flokulasi lebih mudah terjadi pada zarah berukuran kecil
(kurang dari satu micron) dan bermuatan seperti liat (-) dan hidroksida besi
atau alumunium (+).
Pengaruh kation – kation
terhadap flokulasi dipengaruhi oleh valensi dan derajat hidrasi dari kation –
kation tersebut. Kekuatan flokulasi kation – kation disusun menurut urutan
Hofmeister sebagai berikut :
H+ > Ba++ > Sr++ > Ca++ > Mg++
> Cs+ > Rh+ > NH4+ > K++ > Na+ > Li+
Pemberian larutan elektroid dari
kation – kation yang mempunyai kerapatan muatan yang tinggi (seperti NH4+ dan
Na+) ke dalam suspensi tanah, menyebabkan kation – kation tersebut dijerap oleh
liat (koloid) tanah dengan lapisan listrik ganda yang tebal sehingga
berpotensial yang tinggi. Semakin tebal hidrasi (mantel air) gerakan Brown ion
– ion yang terjerap di permukaan koloid semakin besar, sehingga jerapan semakin
lemah.
Keadaan
ini menyebabkan netralisasi muatan koloid tidak terjadi, sehingga muatan negatifnya
menonjol yang mengakibatkan terjadinya gaya tolak menolak dan akhirnya
terjadilah peptisasi. Sebaliknya, pemberian elektrolit dari kation – kation
yang mempunyai kerapatan muatan yang rendah (seperti H+ dan Ca++) menyebabkan
kation – kation tersebut dijerap oleh liat (koloid) tanah dengan potensial yang
rendah. Karena H+ dan Ca++ mempunyai nilai hidrasi yang rendah (tidak mempunyai
mantel air), maka kation – kation tersebut dapat berada dekat sekali dengan
permukaan koloid tanah, sehingga netralisasi muatan koloid dapat berlangsung
yang mengakibatkan terjadinya penggumpalan atau penjonjotan koloid tanah,
peristiwa ini disebut flokulasi.
B. Tujuan
Mengetahui gejala flokulasi dan peptisasi dari
suspensi tanah di sekitar kebun percobaan dengan menambahkan NH4OH,
Ca(OH)2 dan HCl kedalamnya.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Koagulasi adalah proses
penambahan zat kimia (koagulan) yang memiliki kemampuan untuk menjadikan
partikel kolid tidak stabil sehingga partikel siap membentuk flok (gabungan
partikel-partikel kecil). Flokulasi adalah proses pembentukan dan penggabungan
flok dari partikel-partikel tersebut yang menjadikan ukuran dan beratnya lebih
besar sehingga mudah mengendapKoagulasi adalah penurunan daya larut
molekul-molekul protein atau perubahan bentuk dan cairan (sol) menjadi bentuk
padat atau semi padat (gel). Koagulasi dapat disebabkan oleh panas, pengocokan,
garam, asam, basa, dan pereaksi lain seperti urea.
Proses koagulasi tidak
berbeda dengan proses mekanis, tetapi pada proses ini ditambahkan koagulan,
yaitu bahan kimia yang dapat mempercepat proses pengendapan partikel dan
menurunkan kadar karbonat dalam air. Proses koagulasi merupakan proses
penggumpalan partikel yang larut dalam air.
Proses pengendapan berkaitan dengan proses koagulasi dan flokulasi.
Koagulasiadalah peristiwa pembentukan ataupenggumpulan partikel-partikel kecil
menggunakan zat koagulan. Flokulasi adalahperistiwa pengumpulan
partikel-partikel kecilhasil koagulasi menjadi flok yang lebih besarsehingga
cepat mengendap. Tawas dan kapurmerupakan zat koagulan dan flokulan yangtelah
banyak digunakan dalam proses koagulasi.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi proses koagulasi dan flokulasi antara lain sebagai berikut
(Manurung, 2012) :
1.
Suhu
Suhu berkaitan dengan pH optimal cairan, di mana proses
koagulasi dinyatakan dapat berjalan baik jika pH air baku olahan (ABO) berkisar
8-10. Jika ABO tidak dalam kisaran tersebut maka penambahan koagulan ke dalam
ABO tidak ekonomis karena koagulan tidak bekerja optimal.
2.
Bentuk koagulan
Secara ekonomis, laju pencampuran akan lebih efektif jika
koagulan diberikan pada keadaan cair dibandingkan dalam bentuk padat.
3.
Tingkat
kekeruhan
Pada tingkat kekeruhan rendah, destabilisasi sulit
terjadi. Jadi akan lebih mudah jika koagulasi dilakukan pada tingkat kekeruhan
yang tinggi.
4.
Kecepatan pengadukan
Pengadukan bertujuan untuk mempercepat kontak antara
kandungan suspensi (koloid) dalam ABO dengan koagulan yang ditambahkan. Jika
pengadukan lambat, pengikatan akan berlangsung tepat sasaran sehingga flok yang
terbentuk juga sedikit dan akibatnya proses penjernihan tidak maksimal.
A.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah Tanah, NH4OH 3 N,
H2O, Ca(OH)2 0,04 N, HCl,Gelas ukur 10 ml, dan gelas ukur 100 ml.
B.
Cara Kerja
Berikut adalah cara kerja yang dilakukan, diantaranya :
1.
5
gram contoh tanah dimasukan dalam gelas ukur 100 ml, ditambahkan 10 ml NH4OH 3
N dan diberikan H2O hingga isinya tepat 100 ml.
2.
Diaduk
sampai rata dan kemudian dibiarkan beberapa menit, agar bahan –
bahan
kasarnya menguap.
Kekeruhan
suspensi menunjukkan tingkat peptisasi.
3. Tambahkan 10 ml Ca(OH)2 0,04 N, kocok
dan biarkan. Perhatikan gejala
flokulasi yang terjadi.
4. Ke dalam tabung yang lain setelah diberikan 10
ml NH4OH 3 N seperti diatas tambahkan 10
ml HCl lalu diaduk dan biarkan. Perhatikan flokulasi yang terjadi dalam sistem
ini.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Praktikum
|
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
|
1
|
|
Tanah sebanyak 5 gram
|
|
2
|
- Pada
tabung 1 menggunakan larutan Ca(OH)2
- Pada
tabung 2 menggunakan larutan HCl
- Pada
tabung 3 menggunakan larutan H2O
|
B.
Pembahasan
Gaya intermolekuler adalah
yang terpenting dalam pembentukkan struktur mikro. Zarah harus berdekatan satu
sama lain, baru gaya intermolekuler bekerja. Untuk dapat berdekatan zarah
tersebut harus terflokulasi atau terkoagulasi terlebih dahulu.
Pada gelas piala A pada
saat pemberian NH4OH 3 N dan penambahan air kapur berubah menjadi keruh dan
pada gelas piala B setelah tanah di tambahkan pelarut yang sama dengan A namun
tidak di beri air kapur tetapi di ganti dengan HCl perubahan yang terjadi sama
yaitu berubah menjadi keruh namun pada B tanah lebih cepat engendap di
bandingkan A.
Pada penambahan NH4OH
suspensi agak keruh, itu menunjukkan gejala peptisasi yakni kation-kation
(NH4+) dijerap oleh liat (koloid) tanah sehingga potensial menjadi tinggi,
gerakan Brown semakin besar yang mengakibatkan muatan negatifnya menonjol dan
timbulnya gaya tolak-menolakPada penambahan HCl dan Ca(OH)2 terjadi peristiwa
flokulasi (penggumpalan koloid tanah) karena H+ dan Ca2+ dijerap oleh koloid
tanah dengan potensial rendah sehingga netralisasi muatan koloid dapat
berlangsung.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Pemberian HCl mengakibatkan tanah lebih cepat mengendap di bandingkan
dengan pemberian air kapur, dengan demikina dapat dia rtikan bahwa HCl lebih
cepat menjerap koloid dalam air sehingga netralisasi muatan koloid tidak
terjadi dan muatan negatif semakin menonjol serta menimbulkan gaya
tolak-menolak yang akhirnya terjadilah peptisasi di bandingkan dengan pemberian
air kapur.
B.
Saran
Sebaiknya pada saat praktikum
mahasiswa harus lebih teliti pada saat menentukan peptisasi dan flokulasi agar
tidak dapat kesalahan saat praktikum dan mahasiswa harus lebih aktif pada saat
praktikum.
Sukartono, Inkorena G.S. 2019. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Jakarta: universitas nasional
Umaraya. 2012. Peptisasi dan flokulasi. Jakarta : Univesrsitas
Nasional ( diakses oleh https://umaraya.blogspot.com/2012/07/flokulasi-dan-peptisasi-tanah.html
jum’at, 17 Januari 2020 pukul 12.20 WIB
)



Foto fotonya koa sama dengan teman yang lainnya ya
BalasHapus